REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi terpilihnya Abraham Samad, Bambang Widjajanto, Zulkarnain serta Adnan Pandu Pradja sebagai pimpinan KPK.
Lembaga ad hoc itu pun berharap keempatnya, dan Abraham khususnya, dapat mengembalikan marwah KPK ke puncaknya. "Kita harapkan mampu mengembalikan marwah (wibawa) KPK yang sebelumnya sempat turun," ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi, Jumat (2/12).
Johan sendiri secara pribadi enggan menilai kelaikan keempat orang tersebut menjadi pimpinan KPK. Pasalnya, dari keempatnya, hanya sosok Bambang Widjajanto yang dikenalnya dengan baik. Sementara yang lain, belum sempat dikenalnya. "Jadi saya nggak bisa menilai. Dan mereka juga belum pernah memimpin KPK," katanya.
Nama-nama itu adalah Abraham Samad mendapat 55 suara, Adnan Pandu Praja 51 suara, Zulkarnain 37 suara , dan Bambang Widjojanto 55 suara. Abraham Samad memiliki latar belakang sebagai aktivis anti korupsi dan memiliki gelar doktor di Bidang Hukum.
Adnan Pandu Praja berlatar belakang sebagai komisoner Komisi Kepolisian Nasional, Zulkarnaen memiliki latar belakang sebagai jaksa, sedangkan Bambang Widjojanto berlatar belakang sebagai pengacara dan aktivis anti korupsi. Mereka berempat akan mendampingi Busyro Muqoddas sudah lebih dulu secara otomatis terpilih sebagai pimpinan KPK.
Selama proses penghitungan, keempat nama itu memang sudah mengungguli para pesaingnya yang lain. Dua dari kalangan internal KPK, Abdullah Hehamahua dan Handoyo Sudrajat bahkan tidak mendapat suara apa-apa.
Sedangkan Aryanto Sutadi hanya mendapat 1 suara. Sedang mantan Ketua PPATK Yunus Husein hanya mendapat 20 suara. Total anggota Komisi III yang ikut memilih pimpinan KPK ada 56 orang.