REPUBLIKA.CO.ID, WINA - Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak menyatakan keyakinannya bahwa revolusi yang tengah terjadi di dunia Arab melompat dari Teluk ke Iran, mengacu pada gejolak politik di Mesir, Tunisia, Libya, dan tempat lain selama setahun terakhir.
"Rezim di Iran, para ayatollah, saya percaya mereka akan tidak berada di sana dalam 10 atau 15 tahun. Ini adalah melawan sifat dari rakyat Iran dan apa yang terjadi di seluruh dunia," katanya, saat menghadiri sidang pleno pada Konferensi Kebijakan Dunia di istana bersejarah Hofburg di Wina.
Dalam acara itu, Israel mengajak sekutunya untuk tak hanya beretorika tapi memberikan sanksi yang 'melumpuhkan' terhadap Iran. Barak mengatakan ada yang "lebih mendesak, koheren, dan melumpuhkan" yaitu dengan 'menyerang' perdagangan minyak Iran dan bank sentralnya.
"Tidak ada yang lebih efektif dalam jangka pendek selain hal itu," kata Barak. Ia menambahkan ada kebutuhan untuk "isolasi langsung dan serangan oleh seluruh dunia" terhadap bank sentral Iran.
Awal bulan ini, Barak mengatakan bahwa serangan militer Israel terhadap Iran tidak dalam waktu dekat. Dia juga mengatakan, ada beberapa bulan tersisa yang untuk memutuskan tindakan tersebut.