Sabtu 31 Dec 2011 09:47 WIB

'Wawasan Kebangsaan wahana bangun Semangat Cinta Tanah Air'

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Komandan Komando Nasional Resimen Mahasiswa (KONAS MENWA) Indonesia,  A. Ariza Patria mengatakan bahwa wawasan kebangsaan merupakan salah satu wahana membangun rasa dan semangat cinta tanah air, dalam rangka mewujudkan partisipasi aktif rakyat untuk Bela Negara. Semangat persatuan dan kesatuan adalah nilai normatif yang telah diperjuangkan melalui nation and character building oleh pendiri bangsa. ''Proses itu harus kita lanjutkan dan kembangkan serta tidak boleh berhenti hanya sampai era Boedi Utomo (1908), Sumpah Pemuda (1928), dan Proklamasi Kemerdekaan RI (17 Agustus 1945), “ujar A. Riza Patria pada Seminar Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di Aula Bela Negara Kementerian Pertahanan di Jakarta, Jumat (30/12).

Dalam siaran pers yang diterima //Republika//,  Riza mengungkapkan, wacana Bela Negara tidak hanya urusan perang antar negara, tetapi juga membangun konsepsi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang utuh sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, misalnya permasalahan korupsi, toleransi, penegakan hukum dan penyelesaian sengketa perbatasan di wilayah perbatasan.

Seminar yang dibuka oleh Menteri Pertahanan Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro MSc., MA., Ph.D Jum’at siang ini, diikuti oleh 260 orang peserta yang terdiri dari anggota aktif Resimen Mahasiswa dan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa (IARMI) se Jabodetabek. Seminar ini juga menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Mayjen TNI (Purn) Sudradjat (Mantan Dirjen Strategi Pertahanan dan Dubes RI di China), Prof Dr. Burhan Magenda,  Saut Sirait (Komisioner KPU Pusat) dan Ir. Bennita Suryo Septanto, M.T (Direktur Komdut KEMHAN), yang membahas mulai dari aspek historis, budaya dan tantangan kedepan wawasan kebangsaan dan bela negara. Melalui rangkaian seminar yang digagas oleh Resimen Mahasiswa Indonesia, diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran dalam menjawab problematika kekinian yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Bela Negara di tengah perubahan dunia saat ini tidak lagi dilakukan dengan memanggul bedil (hard power) malainkan dengan cara soft power atau information war fare. Perang sesungguhnya adalah perang penguasaan sumber daya energi, pangan dan air melalui penguasaan tehnologi dan informasi serta kemampuan berdiplomasi yang kesemuanya itu hanya dapat diraih melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan sebagaimana sesanti Resimen Mahasiswa, Widya Castrena Dharma Siddha (Penyempurnaan Pengabdian dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Olah Keprajuritan), ujar A. Riza Patria.

Dikatakan Riza, bahwa MENWA dan Alumni MENWA yang berasal dari beragam latar belakang dan berbagai macam profesi, merupakan komponen penting Bela Negara yang siap untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. MENWA diharapkan kehadirannya dalam membantu aparatur negara untuk menegakkan disiplin, mewujudkan ketertiban dan sekaligus melindungi segenap tanah air dan seluruh rakyat Indonesia, baik dari permasalahan antar warga dan ancaman dari pihak asing. Seminar ini merupakan kelanjutan seminar sebelumnya tentang wawasan kebangsaan dan otonomi daerah, dan seminar selanjutnya akan digelar secara rutin oleh MENWA Indonesia, melalui kerjasama dengan berbagai pihak dan melibatkan beragam kelompok masyarakat.

sumber : Siaran Pers
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement