REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO – Presiden Maladewa, Muhammad Nasheed, memerintahkan pihak manajemen untuk kembali membuka resor dan spa yang ditutup sembari menunggu putusan pengadilan. Keputusan ini tentu memberikan peluang adanya kemungkinan resor tersebut dibuka kembali.
Dalam pernyataan resminya, Rabu (4/1), Presiden Nasheed mengatakan telah meminta Mahkamah Agung untuk memutuskan apakah resor tersebut beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam atau tidak. Menurutnya, putusan itu sangat penting mengingat dampaknya terhadap ekonomi negara.
Sebelumnya, Komunitas Muslim Maladewa berhasil mendesak pemerintah menutup Four Seasons Resort, di Ibukota Male. Pemerintah dalam putusannya, Sabtu (31/12) kemarin, akhirnya menutup resor mewah tersebut.
Juru Bicara Partai Progresif Maladewa (PPM), Ahmed Mahloof, menilai pemerintah hanya mementingkan bisnis ketimbang dampak terhadap umat. "Kami menginginkan minuman keras dan panti pijat dilarang di pulau berpenghuni 400.000 jiwa ini guna mencegah pelacuran dan penyebaran obat-obatan serta alkohol untuk penduduk setempat," kata dia.
Four Seasons Resort adalah resor dengan tarif 1.000 dolar AS per malam, yang merupakan favorit utama wisatawan manca negara. Sektor pariwisata Maladewa menyumbang 30 persen dari PDB negara kepulauan di Samudera Hindia itu. Konon, penutupan resor ini diprediksi bakal berpengaruh terhadap industri wisata negara tersebut.