REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengecam kapitalisme Barat saat memberikan pidato di University of Havana, Cuba, Rabu (11/1). Ahmadinejad menggelar lawatan ke negara-negara sahabat Iran di Amerika latin.
Ahmadinejad bertemu dengan Presiden Raul Castro secara pribadi dan diperkirakan akan bertemu dengan Fidel Castro. Di universitas yang memberinya gelar doktor kehormatan tersebut, Ahmadinejad mencerca Amerika Serikat dan sekutunya. Dia mengatakan kapitalisme merupakan akar dari perang yang selama ini terjadi.
"Syukurlah kita siap menjadi saksimata runtuhnya sistem kapitalis," kata Ahmadinejad. ''Ketika mereka tak memakai logika, mereka beralih memakai senjata untuk membunuh dan menghancurkan.''
Ahmadinejad menggambarkan hubungannya dengan Kuba sebagai solidaritas antar dua bangsa revolusioner. Meskipun, kedua negara tersebut cukup berbeda. Pemerintahan Iran berdasarkan agama Islam, sedang Fidel Castro adalah seorang atheis selama beberapa dekade.
Selama pidatonya, Ahmadinejad tidak menyinggung mengenai ilmuwan nuklir yang tewas terkena serangan bom. Namun demikian, Pemerintah Iran menuduh Israel, Amerika Serikat dan Inggris melakukan pembunuhan ilmuwan nuklir asal Sharif University itu.