REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Iran tak asal tuding tentang pelaku pembunuhan ilmuwan nuklir mereka. Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan, pihaknya memiliki bukti keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat (AS) di balik tewasnya ilmuwan nuklir mereka.
Pernyataan yang dilaporkan di televisi nasional pada Sabtu (14/1) semakin meningkatkan ketegangan Iran dan Amerika Serikat. Serangan bom untuk yang kelima kalinya ini, menurut Iran, sama dengan serangan sebelum-sebelumnya. Bom magnet ditempelkan pada pintu mobil kemudian dipantik.
"Kami memiliki dokumen yang dapat diandalkan dan menjdi bukti aksi teror ini sudah direncanakan, dipandu dan didukung oleh CIA," kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah surat yang diserahkan kepada Duta Besar Swiss di Teheran. Kedutaan Swiss mewakili kepentingan AS di negara yang tidak memiliki ikatan dengan Washington.
Menteri Luar Negeri Hilary Clinton menyangkal AS bertanggung jawab atas serangan tersebut. Begitu pula Presiden Israel Shimon Peres mengatakan Israel tidak memiliki peran atas tewasnya Mostada Ahmadi Roshan (32 tahun).