REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gugatan sejumlah kalangan soal keberadaan wakil menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid 2 dipertanyakan pihak pemerintah. Sekretaris Kabinet, Dipo Alam justru mempertanyakan kenapa jabatan wakil menteri harus diributkan.
"Mengapa status dan jabatan wakil menteri sekarang ini justru diributkan. Selama tujuannya baik maka seharusnya tidak ada masalah," cetus Dipo, Kamis (19/1).
Sementara itu, Menteri Negara PAN, Azwar Abubakar mengatakan keberadaan wakil menteri justru bisa membantu tugas-tugas kementerian. “Saya merasa terbantu betul,” katanya. Ia mengakui secara kontekstual keberadaan wakil menteri tidak masalah, walaupun secara tekstual tidak diatur.
“Banyak di negeri ini yang tidak diatur secara tekstual. Tapi karena butuh, dicari dan dilaksanakan. Dari segi fungsional, keberadaan wamen itu sangat fungsional,” katanya.
Ia menjelaskan, dipilihnya wamen berdasarkan kepentingan politik meskipun sumbernya non-politik. Azwar beranggapan hal itu seharusnya tidak menjadi persoalan. “Sumber non-politik, dipilih berdasarkan kepentingan politik, ya tidak apa-apa lah,” katanya.
Kalaupun jabatan wamen jadi dipermasalahkan sekarang ini, Ia justru heran. Azwar beranggapan jabatan wamen tidak bermasalah. “Salahnya dimana?” katanya.