REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG--Pemerintah Kota Bandarlampung membantah telah menjual kartu jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) karena program itu sepenuhnya dikeluarkan dengan gratis dan untuk dimanfaatkan oleh warga kurang mampu di kota itu.
"Tidak benar kalau ada yang melakukan penyalahgunaan terutama menjual kartu jaminan kesehatan kepada masyarakat di kota ini," kata Wali Kota Bandarlampung Herman HN, di Bandarlampung, Jumat.
Menurutnya, penjualan kartu Jamkesda yang dilakukan oleh pedagang di Pasar Kangkung itu dipastikan tidak ada sangkutpautnya dengan instansi pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan.
"Saya sudah intruksikan kepada dinas kesehatan untuk memanggil LSM Serikat Rakyat Miskin (Resmi) yang telah melakukan penjualan kartu Jamkesda itu," kata dia.
LSM itu, menurut dia, telah memanfaatkan keadaan masyarakat untuk mencari keuntungan, padahal sepenuhnya kartu tersebut tanpa biaya diberikan kepada warga miskin di Bandarlampung.
"Saya ingin tahu apa motif mereka melakukan hal tersebut. Jika alasannya tidak masuk akal maka tentunya akan berurusan dengan hukum," ujarnya menegaskan.
Herman mengatakan, pihaknya tidak pernah mengintruksikan pelaksanaan program untuk masyarakat miskin berobat gratis itu dipungut biaya.
"Ini namanya pengkhianatan, saya memberikan kartu Jamkesda itu secara gratis, namun mereka memanfaatkannya dengan menjual kepada masyarakat," katanya.
Terkait penjualan kartu Jamkesda ini, Herman HN secara tegas memastikan tidak ada hubungannya dengan dinas kesehatan karena pembagian kartu Jamkesda itu hanya melibatkan organisasi masyarakat. "Jadi saya pastikan Diskes Kota Bandarlampung tidak terlibat," ujar dia menjelaskan.
Wali Kota Bandarlampung itu mengatakan, pihaknya telah mencetak kartu Jamkesda sebanyak 200 ribu lembar pada tahun lalu. Khusus untuk tahun ini belum ada rencana untuk mencetak lagi.
Sementara itu, Rosita, penjual kartu Jamkesda yang juga pedagang nasi rames di lantai II Pasar Kangkung, Telukbetung Selatan, mengakui telah menjual kartu Jamkesda sebanyak seribu lembar.
"Kartu Jamkesda ini diperoleh dari Ketua LSM Resmi, Heri," ujarnya.
Ia sendiri tidak mengetahui dengan pasti ketua LSM Resmi itu mendapatkan kartu Jamkesda dari mana.