REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI---Melihat kondisi yang tidak memungkinkan, mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf itu memutuskan tidak jadi pulang ke Pakistan.
Hal ini diungkapkan oleh Mohammad Saif, sekretaris jenderal Partai All Pakistan Muslim League. Saif sendiri tidak merinci kapan pastinya Musharraf akan pulang. Mantan presiden itu tidak hadir dalam jumpa pers tersebut.
Saif mengemukakan telah terjadi ketegangan antara pemerintah sipil dan Mahkamah Agung, yang kini menyelidiki memo tanpa tanda tangan di mana pemerintah dituding meminta bantuan Amerika dalam mencegah kudeta militer di Pakistan.
Musharraf mengasingkan diri ke London dan Dubai setelah meninggalkan Pakistan guna menghindari tuntutan pada 2008.
Pejabat-pejabat Pakistan mengancam akan menangkap mantan presiden itu atas tuduhan terlibat pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto tahun 2007.
Musharraf menyalahkan Taliban Pakistan atas serangan terhadap Bhutto, tapi jaksa penuntut ketika itu menyatakan ia juga berperan.