REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ramai pembelian pesawat tanpa awak dari Israel, Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) menawarkan pesawat intai tanpa awak modern.

Kepala Program Pesawat Nir Awak BPPT Joko Purnomo mengatakan agar Kementerian Pertahanan memprioritaskan industri pertahanan dalam negeri.

“Kami ingin daripada beli di Israel, lebih baik beli di dalam negeri,” kata Joko kepada Republika, Jumat (3/2).

Dipaparkan Joko, BPPT mengembangkan beberapa pesawat intai modern diantaranya pesawat nir-awak Alap-alap seberat 20 kilogram dan Wulung sebesar 120 kilogram yang bisa melakukan pengintaian dalam rentang waktu empat sampai enam jam.

Pihaknya juga punya pesawat intai Slipi seberat 9 kilogram yang digunakan di laut yang mampu dikendalikan hingga jarak 30 kilometer.

Khusus untuk Wulung, Joko menargetkan pesawat intai tersebut mampu beroperasi hingga jarak 200 kilometer dari sekarang yang hanya 51 kilometer. Pihaknya menargetkan tiga bulan lagi pengembangan pesawat intai Wulung bisa selesai.

“Kami sudah bisa mengembangkan prototipe beberapa jenis pesawat intai mirip Israel. Kami siap memenuhi kebutuhan kalau ada yang beli,” ujar Joko.

Ikuti Whatsapp Channel Republika