Sabtu 04 Feb 2012 16:22 WIB

Inilah Spesifikasi Tiga Pesawat Intai Canggih Buatan BPPT

Rep: Erik Purnama Putra / Red: Ramdhan Muhaimin
Pesawat intai buatan BPPT bernama 02A-Pelatuk
Foto: Defence studies
Pesawat intai buatan BPPT bernama 02A-Pelatuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengaku sedang mengembangkan berbagai varian pesawat udara nir awak (PUNA). Kepala Program PUNA BPPT, Joko Purwono mengatakan, BPPT terkendala komitmen dukungan pemerintah dalam mengembangkan pesawat intai tanpa awak alias unmanned aerial vehicle (UAV). Ini dibuktikan dengan rencana Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membeli satu skuadron pesawat UAV buatan Israel Aerospace Industries (IAI).

Padahal produk BPPT, seperti PUNA Wulung, papar Joko, sangat canggih dengan dilengkapi kamera pengintai yang dapat merekam wilayah yang diamati. Jika sekarang baru mampu terbang hingga 51 kilometer dari pusat kontrol, ke depannya ditargetkan mampu terbang dengan jarak 200 kilometer dari ruang kendali. “Sehingga kalau digunakan di daerah perbatasan sangat efektif,” kata Joko.

Berikut spesifikasi PUNA yang dikembangkan BPPT:

 

BPPT-01A 'Wulung'

Bentangan sayap: 6,36 meter

Panjang : 4,32 meter

Tinggi : 1,32 meter

Berat Take off : 120 kg

'Wulung' cocok untuk misi yang hanya bisa maksimal bila dipantau dari high altitude. Antara lain, pemotretan udara pada area yang sangat luas, pengukuran karakteristik atmosfer, dan pemantauan kebocoran listrik pada kabel listrik tegangan tinggi.

 

BPPT-01B 'Gagak'

Bentangan sayap: 6,93 meter

Panjang : 4,38 meter

Tinggi : 1,12 meter

Berat Take off : 120 kg

'Gagak' cocok untuk misi pemotretan dari udara pada jangkauan luas.

 

BPPT-02A 'Pelatuk'

Bentang Sayap: 6,92 meter

Panjang Badan: 4,38 meter

Tinggi : 1,21 meter

Berat Max : 120 kg

Mesin : 24 Hp (single engine)

Material : Komposit/fiberglass

Altitude : 7000 ft

Payload : 20 kg

'Pelatuk' cocok untuk misi pemotretan udara pada area kecil, pengintaian jarak dekat suatu sasaran, pemantauan hutan, pemantauan laut dan pantai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement