REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Diktator Mesir yang telah lengser dari jabatan presiden, Hosni Mubarak dilaporkan mengancam bunuh diri jika ia dipindahkan ke penjara rumah sakit di ibukota Kairo. Mubarak saat ini ditahan di sebuah rumah sakit militer di pinggiran Kairo.
Koran MesirRose al-Yusuf melaporkan pada Selasa (7/1) bahwa Mubarak telah meminta pengawalnya untuk menyampaikan ancaman bunuh diri kepada dokter. Ia juga meminta pengacaranya untuk mengajukan protes terhadap keputusan ia dipindahkan ke penjara rumah sakit.
Demonstran Mesir telah lama mengeluh keputusan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) yang menghina penjara karena menjaga Mubarak di sebuah rumah sakit militer.
Diktator itu dipaksa mundur pada 11 Februari 2011 setelah 18 hari revolusi rakyat. Ia mengakhiri 30 tahun kekuasaannya di Mesir. Presiden berusia 83 tahun itu akan menghadapi peradilan atas kematian lebih dari 800 pengunjuk rasa pro demokrasi selama revolusi.
Mubarak telah menjadi pemimpin Arab pertama yang diadili secara pribadi sejak gelombang pemberontakan rakyat di Timur Tengah dan Afrika Utara mulai sekitar bulan Desember 2010.