Selasa 07 Feb 2012 18:10 WIB

Bila Dipindah, Hosni Mubarak Ancam Bunuh Diri

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak, tergolek di atas tempat tidurnya ketika digiring ke ruang sidang di Akademi Kepolisian Kairo, Mesir, Kamis (8/9).
Foto: AP
Mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak, tergolek di atas tempat tidurnya ketika digiring ke ruang sidang di Akademi Kepolisian Kairo, Mesir, Kamis (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Diktator Mesir yang telah lengser dari jabatan presiden, Hosni Mubarak dilaporkan mengancam bunuh diri jika ia dipindahkan ke penjara rumah sakit di ibukota Kairo. Mubarak saat ini ditahan di sebuah rumah sakit militer di pinggiran Kairo.

Koran MesirRose al-Yusuf melaporkan pada Selasa (7/1) bahwa Mubarak telah meminta pengawalnya untuk menyampaikan  ancaman bunuh diri kepada dokter. Ia juga meminta pengacaranya untuk mengajukan protes terhadap keputusan ia dipindahkan ke penjara rumah sakit.

Demonstran Mesir telah lama mengeluh  keputusan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) yang menghina penjara karena menjaga Mubarak di sebuah rumah sakit militer.

Diktator itu dipaksa mundur pada 11 Februari 2011 setelah 18 hari revolusi rakyat. Ia mengakhiri 30 tahun kekuasaannya di Mesir. Presiden berusia 83 tahun itu akan menghadapi peradilan atas kematian lebih dari 800 pengunjuk rasa pro demokrasi selama revolusi.

Mubarak telah menjadi pemimpin Arab pertama yang diadili secara pribadi sejak gelombang pemberontakan rakyat di Timur Tengah dan Afrika Utara mulai sekitar bulan Desember 2010.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement