REPUBLIKA.CO.ID,CISARUA -- Kementerian Perhubungan tidak menjanjikan sejumlah kendaraan yang rusak akibat insiden bus maut Kurnia Bakti akan diganti rugi. Menurutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Jasa Raharja perihal hal tersebut.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mendata jumlah kerugian akibat insiden tabrakan maut bus Kurnia Bakti di Jalan Raya Puncak, Cisarua Bogor, Jumat (11/2) kemarin. Namun, pendataan itu masih seputar korban jiwa dan luka-luka serta kerusakan jalur transportasi darat di sekitar jalan tersebut.
Perihal kendaraan yang rusak, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Jasa Raharja dan kepolisian daerah setempat untuk mendata. Sejauh ini, santunan yang diberikan masih seputar pengobatan korban yang meninggal dunia dan luka-luka. "Pihak Jasa Raharja sudah memberikan itu," kata Menhub, di Rumah Sakit Gunawan Partowidigdo, Sabtu (12/2).
Meski begitu, pihaknya juga akan mengurusi sejumlah kendaraan yang rusak di sekitar lokasi kejadian. Namun, Menhub belum mengetahui pasti akan diganti rugi. "Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak PO setempat untuk membicarakan hal itu," ujarnya