REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya harga minyak dunia akibat kebijakan Iran menghentikan ekspor minyak ke negara-negara eropa menyebabkan pemerintah harus menimbang kembali sejumlah opsi untuk mengurangi subsidi BBM pada April mendatang.
"Kami akan bicarakan lagi dengan Kementerian ESDM, untuk mencari jalan yang lebih baik. Harus ada titik temu, mengingat harga minyak sudah di atas 115 dolar per barel," kata Menteri koordinator perekonomian Hatta Rajasa .
Menurut Hatta, tidak bijak bagi pemerintah bila mengunci opsi terkait subsidi BBM. "Tidak bijak dilarang menaikkan harga BBM. Namun semua opsi masih terbuka. Akan dipilih secara hati-hati dan dipertimbangkan. Banyak opsi yang bisa dilakukan," katanya.
Kondisi ini menurutnya tentu akan menyebabkan meningkatnya angka inflasi. "Harga BBM naik tentu akan ada inflasi, kalau tidak ya tidak," ujarnya. Meskipun demikian, dia berharap inflasi masih terjaga.