Senin 27 Feb 2012 19:27 WIB

Dianiaya, Wartawan Adukan si Pelaku Oknum TNI

Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI - Seorang wartawan dari MNC Grup, Agung Kridaning Djatmiko (27), mengadukan seorang anggota TNI di Kodim 0809 Kediri, Jawa Timur, karena melakukan tindak kekerasan terhadap dirinya

Agung yang ditemui saat melapor di markas Sub Detasemen Polisi Militer V/2-2 di Kediri, Senin (27/2) mengaku menderita luka di beberapa bagian kepalanya. "Saya ditampar beberapa kali. Pelipis saya luka dan mulut juga. Tadi bahkan mengeluarkan darah," katanya dikonfirmasi.

Ia mengatakan, awal kejadian itu saat dirinya sedang melaju dari arah kota ke kabupaten, rencana mau pulang ke rumahnya di Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat di depan markas Kodim 0809 Kediri, ada mobil anggota yang berhenti. Padahal, arus lalu lintas saat itu juga padat. Karena buru-buru, ia akhirnya mendahului mobil itu mengambil lajur kanan.

Ia juga sempat menengok ada kegiatan apa, hingga arus lalu lintas menjadi sedikit macet. Ternyata, ada sejumlah anggota TNI yang masih berpakaian dinas duduk-duduk di jalan.

"Saya tidak tahu pasti mereka ada agenda apa. Yang jelas, saya sempat melihat mereka sedang duduk-duduk, di tepi jalan," katanya mengungkapkan.

Setelah mendahului mobil anggota di depannya, ia tidak menyangka dari arah berlawanan ada kendaraan, sementara di depannya lagi ada sepeda motor milik anggota, juga masih berpakaian dinas.

Ia mengaku, mendahului sepeda motor yang dikendarai anggota itu dari sebelah kiri. Saat mendahului, ia sempat dipukul dari arah belakang, dimana anggota TNI itu juga sambil mengumpat dengan kata-kata kotor.

"Saat itu saya refleks langsung menengok, karena baru dipukul. Tapi, saya tidak begitu peduli," ucapnya.

Hingga jarak sekitar 500 meter di depan Pasar Banjaran, Kota Kediri, lanjut Agung, oknum anggota itu ternyata mengejarnya. Ia dipukul beberapa kali di depan pasar sambil terus mengumpat. Hingga akhirnya, ia diajak ke depan pos Kodim 0809 Kediri.

"Di depan pos saya masih dipukul dan ditampar. Setiap kali saya berusaha menjelaskan, dia langsung memukul," ucapnya.

Ia merasa tidak terima dengan perlakuan oknum TNI yang di dadanya bertuliskan Sudarman dan berpangkat Kopral dua (Kopda) tersebut. Hingga akhirnya, ia melaporkan hal ini ke Sub Detasemen Polisi Militer V/2-2 di Jalan KDP Slamet, Kota Kediri.

Ia diterima oleh Kopka Topan Agus Setiohadi yang saat itu berjaga. Dalam laporan tersebut, Agung menceritakan kronologis kejadian termasuk aksi pemukulan dan luka yang dideritanya. Topan enggan menanggapi lebih lanjut tentang laporan tersebu, dan hanya menjelaskan akan menindaklanjuti dengan melaporkan ke atasannya.

"Kami hanya menerima laporan ini. Untuk selanjutnya, itu dari komandan," kata Kopka Topan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement