Senin 27 Feb 2012 21:04 WIB

Surono; Tenang Saja, Status Galunggung Masih Waspada

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA--Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Surono menyatakan, adanya peningkatan aktivitas Gunung Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat menjadi waspada, bukan ancaman bahaya bagi masyarakat sekitar gunung.

"Baru waspada tenang-tenang saja, 'ngapain' mesti panik atau takut," kata Surono, kepada wartawan di Tasikmalaya, Senin. Perubahan status Galunggung yang ditimbulkan adanya peningkatan kegempaan vulkanik dan berubahnya suhu air kawah ditetapkan sejak 12 Februaru 2012.

Menurut Surono, adanya peningkatan status gunung tidak perlu ditanggapi masyarakat dengan kepanikan atau rasa takut secara berlebihan.

Karena status gunung aktif Galunggung, kata Surono, selalu berubah, bahkan kemungkinan akan kembali menurun statusnya menjadi normal.

"Bisa saja turun normal kembali dan masyarakat tidak perlu khawatir, karena kami akan selalu memberitahukan kalau aktifitasnya meningkat atau normal," katanya

Ia menyarankan kepada pemerintah daerah agar tetap selalu waspada dan mengikuti perkembangan status gunung kemudian menginformasikannya kembali kepada masyarakat.

Apabila pemerintah akan melakukan persiapan penanggulangan bencana letusan gunung, Surono mendukungnya sebagai langkah awal apabila terjadi letusan gunung.

"Saya kira pemerintah daerah melakukan langkah antisipasi wajar-wajar saja, tapi bukan berarti gunung mau meletus," katanya.

Terkait seluruh gunung aktif di Jawa Barat yang statusnya meningkat, kata Surono, hanya Gunung Galunggung di Tasikmalaya dan Gunung Papandayan di Garut, yang lainnya normal aktif.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement