REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN - Mengantisipasi kenaikan harga bahan bangunan dan ongkos kerja, Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) telah menyiapkan konsep dan desain bangunan rumah harga murah, sehingga lebih terjangkau. Rumah berukuran 36 meter persegi itu kata Menpera Djan Faridz, hanya memerlukan biaya Rp 25 juta.
"Ditambah keuntungan untuk pengembang, harga jual rumahnya tidak akan terpaut jauh dan masih terjangkau masyarakat menengah ke bawah," kata Djan di Tabanan, Bali, Rabu (7/3).
Menpera mengunjungi Tabanan untuk memantau kegiatan bedah rumah di kabupaten yang terkenal sebagai daerah lumbung beras di Bali itu. Tabanan mendapat bantuan sebanyak 500 unit rumah dari 500.000 unit program nasional bedah rumah Kemenpera 2011. Lokasi bedah rumah yang dikunjungi adalah Banjar Umadiwang Kawan, Desa Batan Nyuh, Kecamatan Marga Tabanan.
Menjawab pertanyaan wartawan sehubungan akan dinaikkannya harga BBM, Djan mengatakan, harga bahan bangunan pasti akan terseret naik. Namun dia belum bisa memprediksi berapa besar kenaikannya, karena belum tahu berapa besar kenaikan harga BBM-nya.
Menurut Menpera, konsep rumah murah yang ditawarkannya, punya mutu yang bagus. Bahkan lebih dari itu jelasnya, bangunan rumah murah itu lebih efisien dibandingkan dengan rumah yang dibangun secara konvensional dan para pengembang bisa mengadopsinya dari kantor Kemenpera. Bila konsep rumah murah itu diterapkan, maka per meter persegi rumah murah itu berkisar Rp 700.000, sedangkan rumah dengan teknologi konvensional dibangun mencapai Rp 1,7 juta per meter persegi.