Jumat 09 Mar 2012 10:29 WIB

Anggota DPR-MPR Dukung 'Global March to Jerusalem'

Hajriyanto Y Thohari
Foto: Nunu/Republika
Hajriyanto Y Thohari

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kampanye Global March to Jerusalem (GMJ) mendapat dukungan dari DPR maupun MPR Indonesia, selain unsur dari masyarakat sipil. Dukungan (GMJ) datang dari Komisi I DPR diwakili Helmy Fauzi, MPR diwakili Hajriyanto Y Tohari, dan dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) yang diwakili Pdt Henry Lokra.

Hajriyanto Y Thohari mengatakan, dukungan untuk kemerdekaan Palestina merupakan kewajiban konstitusional bangsa Indonesia. Hal itu dinyatakan dalam alinea pertama UUD 1945 bahwa semua penjajahan di muka bumi harus dihapuskan.

Ia menegaskan konsistensi sikap Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina dalam berbagai forum internasional telah dikenal dunia. "Kita tetap konsisten sampai dengan hari ini yang justru berbeda dengan beberapa negara Arab, kita tetap konsisten tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Ini membanggakan kita sebagai bangsa, bahkan dalam beberapa kesempatan, bangsa Arab sendiri menyatakan kekagumannya pada Indonesia karena konsistensi ini,"

katanya di Bogor, Jumat (9/3).

Kota suci itu juga situs warisan dunia yang dirindu banyak peziarah dan pelancong dari banyak negeri. Namun selama lebih dari empat dasawarsa, Yerusalem dinodai kejahatan demi kejahatan. Zionis-Israel menduduki kota ini secara ilegal pada 1967.

Dalam kesempatan itu, pelopor GMJ Indonesia dr Joserizal Jurnalis, SpBO sekaligus Presidium MER-C Indonesia menjelaskan, sejumlah organisasi ikut dalam GMJ ini. Organisasi itu, seperti Megawati Institute, Maarif Institute, PGI, MER-C, Aqsa Working Group (WG), Voice of Palestine (VOP), Hilal Ahmar Society Indonesia, Yayasan Dana Mustadafin, Viva Palestina Indonesia, Rasil 720 AM, Forum Indonesia Muda, I Love Muhammad, radioalfatah.com telah bertemu untuk menyatakan sikap terhadap pembebasan Yerusalem di Megawati Institute, Jalan Proklamasi Nomor 53 Jakarta Pusat.

Turut hadir perwakilan dari Malaysia yakni Nusrat Howard-Moore, Mohd Auzani Bin Johari. Kemudian dari Filipina Aliakbar Abinal, Almerah Mamalampac, Ansari Alonto. Sedangkan dari Palestina adalah dr Taher Lulu, dosen sekaligus dokter spesialis anak, dr Sami Haja, Ketua Majelis Fatwa Gaza, dan dr Amir Salah, dosen ahli psikologi politik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement