REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel dan pejuang Palestina di Jalur Gaza sepakat lakukan gencatan senjata untuk mengakhiri peningkatan serangan. “Israel dan para pejuang Palestina di Jalur Gaza sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan Mesir akan memediasi gencatan senjata tersebut,” kata pejabat senior keamanan Mesir dikutip Reuters, Selasa (13/3).
Sebelumnya, Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, tindakan Mesir yang mencoba untuk menjadi mediator antara Israel dan pejuang Palestina tetap berlanjut, namun tidak menghasilkan kesepakatan. "Segala bentuk tindakan untuk melindungi warga Palestina tetap berlanjut meski serangan terus berlanjut. Kami berharap upaya kami akan berhasil," ujar Haniyeh.
Namun demikian, belum ada komentar baik dari pihak Israel dan Palestina atas penawaran gencatan senjata tersebut. Penawaran gencatan putaran sebelumnya gagal. Media Israel mengutip para pejabat Israel yang mengatakan Israel berusaha tenang tapi ternyata tetap melakukan serangan udara dengan roket-roketnya.
Kekerasan di lintas perbatasan ini dipicu oleh serangan udara Israel pada Jumat yang menewaskan Zohair al-Qaisi, Sekretaris Jenderal Komite Perlawanan Rakyat, PRC, dan Israel menuduhnya sebagai perencana serangan besar atas Israel.
Sementara, Sekjen PBB Ban Ki-moon prihatin dengan serangan roket terhadap warga sipil Israel yang disebutnya sebagai "tidak dapat diterima" dan mendesak Israel untuk "menahan diri sepenuhnya".