REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Isu Suriah harus diselesaikan secara politik dan tanpa campur tangan asing. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.
"Saya menyerukan Suriah untuk meletakkan senjata dan memulai proses politik," kata Nasrallah dalam pidatonya di ibukota Beirut, Kamis (15/3). "Kami mengutuk semua tindakan kekerasan di Suriah."
Nasrallah juga menyerukan pertumpahan darah segera diakhiri. Kerusuhan terakhir Suriah yang menginginkan jatuhnya Presiden Bashar al-Assad dan pengkhianatan tentara untuk berbalik melawan pemerintah adalah sia-sia. Ia juga menekankan bahwa sanksi lebih lanjut terhadap negara itu tidak akan mengarah pada hasil yang baik.
Suriah telah dilanda gelombang kerusuhan mematikan sejak pertengahan Maret 2011. Kerusuhan ketika aksi protes meletus. Demonstran menuntut pemerintah Presiden Bashar al-Assad turun.
Barat dan oposisi Suriah menuduh Damaskus melakukan tindakan keras mematikan terhadap pengunjuk rasa. Mereka menyalahkan pasukan keamanan Suriah yang melakukan tindakanan anarkis dalam meredam gejolak demonstrasi.
Namun, pemerintah Suriah balik menyalahkan unsur-unsur teroris atas terjadinya kerusuhan. Suriah mengatakan kerusuhan ini diatur oleh luar negeri.