REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Djoko Suyanto, mengatakan pelaku penembakan dan pengacau keamanan tentu tidak mungkin dari orang luar Aceh. Djoko menuding pelakunya kemungkinan berasal dari kalangan internal kandidat peserta Pemilukada Aceh sendiri.
“Itu pelakunya pasti dari dalam kandidat, kemarin saja ada enam pelaku penembakan ditangkap. Tapi, tidak baik main kekerasan,” ujar Djoko di sela acara 'Jakarta International Defense Dialogue (JIDD)' di Jakarta, Rabu (21/3).
Kasus penembakan dan kekerasan masih terus berlangsung jelang Pemiluka Aceh yang akan digelar pada 9 April mendatang. Djoko meminta masyarakat Aceh mempercayakan sepenuhnya keamanan kepada polisi.
Menurut Djoko, sangat penting menjaga keamanan Aceh demi tumbuh kembangnya demokrasi. Pelaksanaan pemilukada bakal percuma kalau semua kandidat menggunakan jalan yang malah bertentangan dengan asas demokrasi. Karena itu, pihaknya menilai semua kandidat wajib bersama-sama saling menghormati satu sama lain.
''Ini demi menjaga kelangsungan damai di Aceh. Deklarasi damai yang diikuti semua kandidat juga dapat benar-benar diterapkan di lapangan,'' katanya. “Kita jaga demokrasi dan antarkandidat jangan saling serang.”