Kamis 29 Mar 2012 17:20 WIB

Polwan Pingsan Terkena Lemparan Batu Demonstran

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Didi Purwadi
Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang digelar di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang digelar di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malang nian nasib seorang personel negosiator Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Iptu Sri Pamuncak. Dia pingsan karena tak kuasa menahan kencangnya lemparan batu sebesar kepalan tangan orang dewasa yang mendarat di bahu sebelah kiri. Batu itu berasal dari demonstran di luar area DPR, dekat Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (29/3).

Tubuh polwan dengan tinggi sekitar 160 sentimeter itu pun terkapar. Dia langsung dilarikan ke ambulans untuk diobati. Luka memar terlihat membiru di bahu, tempat batu itu mendarat.

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekitar dua ribu massa dari berbagai organisasi itu memanas. Setelah massa berhasil mematahkan dua hingga tiga jeruji besi pagar raksasa DPR, mereka nekat melempar batu ke arah aparat.

Pada pukul 16.15 WIB, Sri berdiri di atas Barracuda dan meminta para demonstran untuk berlaku tertib. "Jangan sampai bertindak brutal," ungkapnya melalui pengeras suara.

Tiba-tiba, batu yang dilempar demonstran mengenai badannya. Dia pun terjatuh pingsan dan langsung dibawa masuk ke ambulans.

Eskalasi massa sempat berteriak-teriak menyuarakan penolakan kenaikan BBM dan melempari aparat dengan batu. Tembakan aparat diletuskan. Langit mendung menjadi sasaran tembakan itu.

Barracuda yang bersiaga di halaman DPR pun dimajukan ke arah gerbang. Demikian pula dengan ratusan personel pengendali massa dari Dit Sabhara dan Sat II Pelopor Brimob Mabes Polri. Pendemo akan berhadapan dengan mereka jika menjebol pagar dan nekat masuk.

Kasubdit Pengamanan DPR dari Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Hando Wibowo, berkali-kali meminta pendemo untuk tertib. Namun, hal itu tidak diindahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement