REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan terus menyuarakan penolakannya terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April. "Tolak terus," jelas Jubir Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, kepada Republika, Kamis (29/3).
Pemerintah dinilai tidak mengerjakan PR-nya membenahi road map energi. Dengan jalan singkat, pemerintah dinilainya terlalu berani menaikkan harga BBM.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Indra, menegaskan partainya sampai saat ini masih tetap bersama rakyat menolak kenaikan harga BBM.
"Sikap partai kami sudah jelas. PKS sudah mengkaji bahwa kenaikan BBM akan menyengsarakan rakyat. Karenanya, PKS sebagai mitra koalisi akan memberikan kritikan secara konstruktif terhadap kenaikan tersebut, "ujar Indra setelah menemui para buruh yang sedang berdemo menolak kenaikan BBM di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/3).
Menurutnya, PKS sikapnya jelas menolak kenaikan BBM. "Jadi, PKS tetap bersama rakyat,'' katanya. ''Tidak benar kalau Presiden PKS Luthfi Hakim Ishaaq dalam penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) menyerahkan sepenuhnya kenaikan BBM kepada Presiden.''