REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tetap tidak berubah pikiran mengenai kebijakan menaikan harga Bahan Bakar Minyak. Ia menginstruksikan agar kebijakan itu tetap dilanjutkan dan diperjuangkan di tingkat parlemen.
"Respon Presiden bagus. Jalankan. Beliau menanggapi sangat positif hal-hal yang terjadi. Meski alot, tapi harus dijalankan," kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, usai rapat terbatas di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (29/3).
Usai kembali ke Tanah Air, SBY bersama Wapres Boediono dan sejumlah menteri mengadakan rapat terbatas sebagai bentuk laporan para pejabat negara atas peristiwa satu pekan terakhir di Tanah Air. Hatta mengatakan hal yang dilaporkan utamanya pembahasan mengenai RAPBN-P yang akan diketok pada Jumat esok.
"Kita baru melaporkan. Ada postur, besaran subsidi, asumsi makro yang itu semua menunjukkan secara implisit kalau ada kenaikan BBM," katanya.
Hatta menegaskan RAPBN-P harus diperjuangkan dan dipertahankan oleh pemerintah. Kebijakan ini juga harus diyakini sebagai kebijakan yang sudah diputuskan bersama.