Kamis 29 Mar 2012 20:00 WIB

Polisi: Bila Demo di Bandara akan Dibubarkan Paksa!

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Massa demonstran menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Enny Nuraheni
Massa demonstran menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polri secara resmi melarang aksi unjuk rasa untuk menentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan di objek-objek vital seperti bandara udara. Larangan ini berdasarkan dengan Undang Undang Nomor 9/1998 tentang kemerdekaan menyampaikan informasi dan pendapat.

"Berdasarkan UU Nomor 9/1998, ada beberapa tempat yang dilarang untuk melakukan unjuk rasa," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Polisi Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/3).

Saud menambahkan objek-objek vital yang dilarang untuk melakukan unjuk rasa seperti di bandara udara, stasiun kereta api, rumah sakit dan instalasi militer. Jika massa tetap memaksa untuk melakukan unjuk rasa di tempat-tempat tersebut, akan dilakukan pembubaran paksa.

Selain itu, Polri juga menegaskan agar masyarakat yang melakukan unjuk rasa tidak melakukan pelanggaran hukum, apalagi membawa benda-benda tajam dan batu serta bom molotov. Untuk demonstran yang membawa benda-benda itu akan tetap ditindak secara hukum.

"Kalau ada yang membawa bom molotov akan dikenakan undang-undang yang ada, begitu pun dengan mahasiswa kalau melanggar ketentuan," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement