REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak otoritas Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia (UPI YAI), Nyoman Surman, menyatakan, hingga saat ini tidak ada mahasiswa yang tertembak senjata api peluru tajam, terkait kasus bentrokan pendemo dengan aparat kepolisian di Salemba, Jakarta.
"Tidak ada yang tertembak. (peluru tajam) atau meninggal dunia, kalau pun ada terkena gas air mata," kata Nyoman di lokasi kejadian, Kamis malam. Nyoman menuturkan pihak kampus akan memastikan ada atau tidaknya korban mahasiswa yang tertembak petugas, setelah situasi kondusif.
Nyoman menegaskan pihak kampus tidak pernah tahu dan mendukung rencana aksi mahasiswa yang berujung rusuh tersebut. "Mahasiswa kami tidak begini (anarkis)," ujar Nyoman.
Pejabat UPI YAI itu, memastikan tidak ada tindakan aparat kepolisian mengurung mahasiswa di dalam kampus. Nyoman menjelaskan, mahasiswa menyelamatkan diri saat situasi rusuh antara pendemo dengan aparat kepolisian.
Pihak akademik UPI YAI akan memberkan sanksi terhadap mahasiswa yang terbukti bertindak anarkis. Saat ini, kondisi kampus UPI YAI berangsur pulih dan mahasiswa telah meninggalkan gedung kampus yang berlokasi di Jalan Salemba tersebut.
Rencananya, pihak kampus akan meliburkan kegiatan perkuliahan sejak Jumat (30/3) hingga Selasa (3/4), agar mahasiswa dalam kondisi tenang. Sebelumnya, gabungan pendemo mahasiswa UPI YAI dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) terlibat bentrok dengan aparat kepolisian, usai berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi di Jalan Salemba, Kamis sore.