REPUBLIKA.CO.ID, KHOST -- Sebuah bom yang ditanam di pinggir jalan menghajar satu mobil yang melintas di Provinsi Paktia 100 kilometer selatan ibu kota Kabul, Afghanistan, Minggu (8/4) waktu setempat. Tiga warga sipil dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Para korban termasuk seorang anak, seorang wanita dan seorang pria dari keluarga yang sama. "Satu mobil sipil melindas sebuah ranjau yang ditanam gerilyawan di jalan di Kabupaten Zarmat sore hari ini menewaskan tiga penumpang," kata Wakil Gubernur Provinsi Paktia Abdul Rahman kepada Xinhua.
Rahman mengaku geram atas peristiwa tersebut dan menyalahkan musuh-musuh perdamaian, istilah untuk pejuang Taliban dari para pejabat Afghanistan. Pejuang Taliban melawan Pemerintah Afghanistan yang sebagian besar mengandalkan bom yang ditanam di pinggir jalan serta bom bunuh diri. Tapi pihak Taliban belum memberikan konfirmasi terkait insiden tersebut.
Sehari sebelumnya, sepuluh gerilyawan antipemerintah tewas dan dua lainnya ditawan di Provinsi Helmand, 555 kilometer sebelah selatan ibu kota Afghanistan Kabul.
"Sepuluh gerilyawan termasuk dua komandan tewas dan dua lainnya ditangkap di daerah Sifoon, Kabupaten Marjah Jumat pada saat gerilyawan menyerang kampanye pemberantasan pohon candu di sana," kata siaran pers Pemerintah Afghanistan.
Para komandan Taliban tewas dalam baku tembak yang berlangsung singkat termasuk Shir Agha dan Arpan, yang terlibat dalam kegiatan antipemerintah dan dukungan terhadap penanaman opium di Provinsi Helmand. Komandan Taliban lainnya, Mullah Salam menderita luka-luka dalam konflik tersebut. Tapi siaran pers tersebut tidak mengungkapkan apakah ada korban di pihak pasukan keamanan.
Helmand yang dikenal sebagai pemberontakan dan perkebunan opium, dianggap sebagai sarang pejuang Taliban di wilayah selatan Afghanistan.