REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Aksi perampokan Toko Emas di Pasar Parung, Desa Waru, Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat berhasil terekam oleh kamera CCTV.
"Dalam aksi ini terlihat jelas aksi para pelaku yang cukup terorganisir," katanya Kepala Unit Reskrim Polsek Parung, AKP Nelson Siregar, kepada ANTARA, Kamis malam. Nelson menyebutkan dalam video kamera CCTV milik toko tergambar jelas aksi perampokan yang dilakukan oleh enam orang pelaku.
Saat itu suasana di sekitar toko sepi karena pada istirahat makan siang. Tiba-tiba pelaku berjumlah enam orang datang menodongkan senjata api, dan mengambil emas yang ada di etalase dan memasukkannya ke dalam tas lalu pergi.
"Pelaku terlihat menggunakan jacket, penutup kepala, dan sarung tangan. Mereka menodongkan senjata api masuk ke toko emas, mengambil emas dan memasukkannya ke dalam tas lalu kabur," kata Nelson.
Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor, AKP Imron Ermawan menyebutkan dari rekaman CCTV terlihat para pelaku sudah berpengalam dan terlatih.
"Ini dilihat dari cara mereka melakukan aksinya dengan tenang dan cepat," kata Imron.
Imron menyebutkan rekaman CCTV ini akan menjadi barang bukti untuk memburu keberadaan pelaku perampokan tersebut.
Peristiwa perampokan terjadi Kamis siang sekitar pukul 13.10 WIB di Toko Emas Kota Indah milik Toni (41).
Menurut keterangan Toni, saat kejadian suasana di toko sepi karena pergantian istirahat. Petugas keamanan juga sedang ganti shift. Para pelaku yang berjumlah enam orang datang dengan menggunakan tiga sepeda motor dan mengenakan pelindung wajah.
"Mereka datang langsung menodong dan mengambil emas yang ada di etalasi dan uang hasil penjualan. Emas yang dicuri beratnya sekitar 2 kilogram dan uang tunai Rp3 juta. Kira-kira nilanya sekitar Rp500 juta," katanya.
Aparat Kepolisian Sektor Parung dan Kepolisian Resor Bogor telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Pelaku diinformasikan lari ke arah Ciseeng Parung. Kita sudah bentuk tim yang malam ini melakukan pengejaran para pelaku," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika