REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata Suriah. Dengan suara bulat, pada Sabtu, PBB menyetujui resolusi pertamanya mengenai Suriah.
Hal itu ditandai dengan mengizinkan pengiriman satu kelompok pendahuluan pemantau gencatan senjata ke negara yang nyaris dilanda perang saudara itu.
Resolusi PBB nomor 2042 itu menyetujui pengiriman pertama 30 pemantau militer tidak bersenjata. Pemantau itu diharapkan berangkat dalam beberapa hari ke depan.
Resolusi itu menyeru pemerintah Suriah "melaksanakan secara nyata" semua komitmen berdasarkan rencana perdamaian utusan khusus Kofi Annan -- termasuk penarikan seluruh pasukan dan senjata berat dari kota-kota Suriah.
Keputusan ini awalnya diharapkan bisa tercapai pada Jumat kemarin, namun terhambat oleh keberatan-keberatan Rusia terhadap sebagian naskah itu. Dubes Rusia Vitaly Churkin mengatakan. "Perubahanan penting telah dilakukan untuk membuat resolusi itu lebih seimbang," jelasnya.
Sebelumnya, Rusia dan China memveto dua usaha terdahulu Dewan Keamanan PBB untuk menloloskan satu resolusi mengenai krisis yang menurut PBB telah menewaskan lebih dari 9.000 orang.