Rabu 18 Apr 2012 23:15 WIB

Pembunuh Dosen UI adalah Keponakannya

Rep: Asep Wijaya/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah wartawan mewawancarai Satrio Utomo (45) tersangka pembunuh Dosen UI Sumantji Sisworahardjo (73) saat gelar perkara di Mapolres Metropolitan Tangerang, Tangerang, Rabu (18/4).
Foto: Antara/Muhammad Deffa
Sejumlah wartawan mewawancarai Satrio Utomo (45) tersangka pembunuh Dosen UI Sumantji Sisworahardjo (73) saat gelar perkara di Mapolres Metropolitan Tangerang, Tangerang, Rabu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelaku pembunuhan pendiri sekaligus dosen Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI, Suwantji (73), adalah keponakannya sendiri.

Hal itu diketahui setelah polisi meringkus pelaku di daerah Jakarta Selatan, Selasa (17/4) malam pukul 24.00 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menyatakan keponakan Suwantji yang telah membunuh tantenya sendiri bernama Satriyo Utomo alias Uut (45).

Dia, ujar Rikwanto, tega menghabisi nyawa salah seorang anggota keluarganya sendiri lantaran merasa sakit hati mendapatkan cacian dari dosen UI tersebut.

Rikwanto menjelaskan, cacian itu keluar dari mulut Suwantji ketika keponakannya hendak meminjam sejumlah uang untuk membayar tagihan rumah kontrakan yang dia tinggali.

Menurut Rikwanto, pelaku mengaku kesal lantaran dicaci maki oleh tantenya yang tidak mau meminjamkan uang kepada dirinya. "Uut meminta uang untuk membayar rumah kontrakan karena sudah tiga bulan tidak membayarnya," ujarnya kepada wartawan, Rabu (18/4).

Lantaran kesal dengan cacian itu, Uut kemudian menyetrum tantenya dengan menggunakan alat setrum dengan harapan dosen UI itu pingsan seketika. Namun, tantenya itu ternyata tidak pingsan dan malah melakukan perlawanan dan mengeluarkan teriakan.

Melihat hal itu, Uut langsung membekap mulut korban dengan tangannya dan mencekik leher tantenya. Akibatnya, dosen UI itu tewas di kediamannya di daerah Tangerang. "Saat ini, pelaku masih diperiksa di Mapolres Tangerang Kota," kata Rikwanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement