REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Pasukan keamanan Afghanistan menahan lima gerilyawan dengan 10 ton bahan peledak yang mereka akan gunakan dalam melancarkan serangan-serangan di daerah-daerah ramai di ibu kota Kabul, kata seorang pejabat, Sabtu (21/4).
Bahan-bahan peledak itu disembunyikan di belakang satu truk yang mengangkut kentang, dipergoki d Kabul persis dua hari sebelum serangan Taliban terkoordinasi di ibu kota itu dan mengepung provinsi-provinsi Ahad yang menewaskan 50 orang.
"Jika bahan peledak itu digunakan, dapat menimbulkan pertumpahan darah berskala luas," kata Shafiqullah Tahiri, juru bicara badan intelijen Afghanistan kepada wartawan di Kabul.
Tiga dari mereka yang ditahan adalah para warga Pakistan dan dua adalah warga Afghanistan, katanya dan menambahkan bahwa pria-pria itu membeli bahan peledak di Pakistan.
Kabul dilanda gelombang serangan-serangan di tiga daerah Ahad, dengan kedubes-kedubes dan pangkalan-pangkalan militer asing jadi sasaran serangan dalam apa yang disebut Taliban dimulainya serangan musim seminya.
Serangan-serangan itu adalah salah satu dari serangan-serangan terbesar di ibu kota itu dalam 10 tahun perang dalam hal koordinasi dan luasnya.
Pada September tahun lalu serangan-serangan Taliban ditujukan pada lokasi-lokasi termasuk kedubes AS dan maskras-markas pasukan asing di Kabul menewaskan sedikitnya 14 orang dalam pengepungan 19 jam. Dan pada Agustus, sembilan orang tewas ketika para pembom bunuh diri menyerang pusat kebudayaan British Council.