Kamis 26 Apr 2012 02:04 WIB

Ledakan Bom Cederai 4 Polisi Bahrain

Aksi protes di Bahrain.
Foto: Reuters
Aksi protes di Bahrain.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Satu serangan bom yang dilakukan sekelompok orang mencederai empat polisi Bahrain di satu desa berpenduduk Syiah, Selasa (24/4) malam. Menurut laporan Kantor Berita BNA, Rabu (25/4), disebutkan, "Satu serangan teroris yang ditujukan pada pasukan keamanan yang sedang mengawal para petugas pemadam kebakaran. Dalam perjalanan mereka ke lokasi kebakaran di desa Diraz," seperti dikatakan seorang pejabat senior polisi.

Pejabat itu mengatakan empat personil polisi cedera akibat ledakan itu dan dua personil menderita luka parah. Para saksi mata di lokasi itu mengatakan, pasukan keamanan melakukan penutupan total Diraz setelah ledakan itu, menutup seluruh jalan ke luar desa itu.

Penyebab pasti dari ledakan itu tidak diketahui, tetapi aksi sabotase itu memicu kebakaran di satu toko. Menurut pejabat tersebut, penyelidikan tengah dilakukan atas kejadian tersebut.

Ketegangan dan aksi kekerasan meningkat di kerajaan yang diperintah Sunni itu. Sementara itu marak pula protes-protes yang dipimpin kelompok Syiah menyerukan pembebasan aktivis terkemuka dan pemogok makan Abdulhadi al-Khawaja di tengah kekhawatiran kondisi kesehatannya di penjara.

Kesehatan Khawaja memburuk secara drastis sejak ia mulai menolak makanan pada 8 Februari. Dia adalah seorang warga Syiah dan anggota aktivis demokrasi yang dihukum seumur hidup di penjara. Dia dihukum karena bersekongkol untuk menggulingkan monarki.

Kelompok Syiah yang merupakan penduduk mayoritas kerajaan itu mengaku mereka dipingirkan dan dikecewakan oleh pemerintah Sunni. Selama dan selama beberapa bulan menyerukan reformasi-reformasi politik dan sosial. Ledakan itu terjadi sehari setelah polisi anti-huru hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pemerotes ketika mereka mendekati Taman Mutiara, pusat dari pemberontakan pimpinan Syiah tahun lalu saat menentang pemerintah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement