REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO - Jabatan chief executive officer (CEO) sepertinya menjadi kursi panas di Yahoo. Hanya empat tahun, perusahaan itu telah berganti empa kali CEO. Terakhir jabatan ini dipegang oleh Scott Thompson, mantan presiden PayPal.
Tapi mas depan Thompson terancam setelah muncul skandal riwayat hidup palsu. Seorang pemegang saham Yahoo pada Jumat meminta dewan direksi memecat CEO Thompson karena riwayat hidup yang palsu, paling lambat Senin siang (7/5).
Dalam surat kepada direksi Yahoo, manajer perusahaan keuangan "Third Point" Daniel Loeb --yang memiliki 5,8 persen saham Yahoo, meminta Yahoo memecat Thompson dan direktur Patti Hart, yang latar belakang pendidikannya juga dipertanyakan.
Yahoo harus "memberhentikan Thompson sesegera mungkin karena menunjukkan ketidakmampuan untuk tetap menjabat sebagai CEO dan direktur Yahoo serta menerima pengunduran diri Hart karena alasan yang sama", tulis Loeb dalam suatu surat.
Loeb dan Third Point pada Kamis (3/5) menuduh Thompson memalsukan ijazah universitasnya. Yahoo kemudian mengonfirmasi bahwa Thompson tidak memiliki gelar sarjana ilmu komputer dan menyebut hal itu sebagai "kesalahan yang tidak disengaja".
Dewan direksi Yahoo mengatakan pada Kamis malam bahwa ketidak-sesuaian itu akan diselidiki. Loeb mengatakan bahwa surat yang dikeluarkan Jumat (4/5) bahwa respon awal Yahoo terhadap isu tersebut "melecehkan pemegang saham".
Loeb juga meminta Yahoo untuk membuka proses saat pemilihan Thompson sebagai CEO, mengungkapkan semua hubungan antara Thompson dan para direktur di dewan direksi dan menyediakan bagi para pemegang saham informasi mengenai proses nominasi direktur.
Menurut Loeb, ia mendapat informasi dari Stonehill College bahwa Thompson hanya lulus dengan gelar akuntansi pada 1979 dan universitas tersebut tidak memberikan gelar ilmu komputer hingga 1983.
Thompson sebelumnya mengklaim bahwa ia mempunyai gelar ilmu komputer dari Stonehill College dalam daftar riyawat hidup sejak bekerja di eBay hingga menjadi CEO Yahoo, dan juga mencantumkan hal itu dalam dokumen US Securities and Exchange Commission.
Loeb saat ini sedang dalam perang urat syaraf dengan direksi Yahoo, karena ia mencoba untuk memecat sejumlah direktur dan menempatkan direktur baru. Dia ingin menjadi anggota direksi yang baru, namun Yahoo pada Rabu (2/5) mengatakan melalui surat kepada para pemegang saham bahwa Loeb tidak akan diberikan jabatan.