Ahad 06 May 2012 08:00 WIB

Pasar Dunia (Masih) Jadi Target Gugun Blues Shelter

Red: Hazliansyah
Grup musik
Foto: Republika/Agung Supri
Grup musik "Gugun Blues Shelter" beraksi menghibur penggemarnya dalam Java Jazz Festival "Jazz Finds A Home " di JIExpo Kemayoran, JakartaSabtu (3/3). Java Jazz festival 2012 yang di gelar hingga empat maret ini menghadirkan 110 grup musik Indonesia dan 45

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima tahun lalu Gugun Blues Shelter belum begitu dikenal. Daerah kekuasaanya masih terbatas pada komunitas pecinta Classic Rock juga blues yang tersebar di sejumlah cafe ataupun festival-festival musik dalam ataupun luar negeri.

Namun kini semuanya telah berubah. Gugun, Jono dan Bowie terus dikenal -bahkan disebut sebagai pionir- dalam perkembangan dan mengenalkan musik blues pada generasi muda tanah air yang saat ini terkontaminasi musik yang seragam.

Blues yang tadinya "Haram" tampil di acara musik dan "joget'"bareng di pagi hari itu justru mendadak jadi primadona. Begitu juga untuk urusan off air. Jika sebelumnya hanya berkutat di cafe dan komunitas, kini pangsa pasar GBS meluas ke acara pensi sekolah. Masih belum cukup, GBS juga mendapat kontrak album di salah satu label internasional asal Kanada, Grooveyard Record.

Dengan sederet prestasinya itu, Gugun Blues Shelter rupanya masih setengah jalan untuk mencapai impiannya yang telah terpatri sejak pertama kali terbentuk.