Selasa 08 May 2012 13:43 WIB

Senjata Laser AS Dominasi Perang 10 Tahun Lagi?

Konsep senjata DE teknologi laser militer AS
Foto: CSBA
Konsep senjata DE teknologi laser militer AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Bukan rahasia lagi bila peralatan militer Amerika berukuran masif dan juga mahal. Kini laporan yang dikeluarkan lembaga think-tank Washington DC, Center for Strategy and Budgetary Assesment (CBSA) bulan lalu menyatakan ada solusi lebih sempurna: Laser.

Penggalian dalam laporan tersebut, seperti yang dirilis Stars and Stripes menyatakan 'energi yang diarahkan' atau konsep senjata DE adalah sistem senjata memiliki tenaga cukup untuk menghabisi ancaman musuh sekaligus dan harus digunakan secara luas dalam 10 tahun lagi.

Laporan mengatakan, laser lebih baru, lebih kecil sekaligus lebih bertenaga bakal memiliki kemampuan menjatuhkan peluru kendali dari pesawat. Senjata itu berpotensi digunakan di basis-basis garis depan.

Banyak keuntungan dari laser, demikian klaim paper CBSA berjudul, "Changing the Game: the Promise of Directed Energy Weapons", tulisan Mark Gunzinger dan Christoper Dougherty

Salah satunya, senjata DE tidak akan kehabisan amunisi secara konstan. Kondisi itu membuat kapal dan drone dapat terus bergerak di sekitar area dan berhadapan dengan target lebih lama ketimbang mengandalkan rudal konvensional.

Apalagi, menurut laporan tersebut, konflik di lautan kerap terjadi berkepanjangan dengan pasokan suplai amunisi bisa saja terputus sewaktu-waktu. Namun dengan laser, kemungkinan kehabisan amunisi pada waktu yang salah bisa dihindari.

Biaya pun, masih menurut laporan, menjadi keuntungan besar lain. Mempertahankan pangkalan AS di Pasifik terhadap tembakan beruntun rudal balistik Cina yang bisa meluncur 30 unit sekaligus, paling tidak membutuhkan rudal pencegat senilai 700 juta dolar sekali tembak. Sementara laser yang berbasis di darat bisa melakukan tembakan pertahanan yang secara esensi tak membutuhkan biaya seperti halnya tanpa tembakan.

Bunyi laporan itu terkesan menjanjikan. Meski ada satu kenyataan yang harus dicatat, untuk riset pengembangan senjata laser itu, Pentagon menghabiskan sekitar US$500 juta (Rp4,7) per tahun. Balik modal investasi itu pun masih jauh dari terealisasi.

Paling tidak anda bisa melihat konsep pertempuran imajinasi CSBA di masa depan dengan senjata laser.

sumber : Stars and Stripes
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement