Jumat 11 May 2012 10:57 WIB

Ratusan Ribu Penduduk NTT Masih Buta Aksara

Red: Dewi Mardiani
Buta aksara
Foto: blogger
Buta aksara

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Penduduk Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergolong masih buta aksara masih tinggi. Jumlahnya mencapai 300 ribu orang dari 4,5 juta jiwa penduduk yang menyebar di wilayah provinsi kepulauan ini.

"Angka pastinya belum bisa kami rilis karena sedang direkap, tetapi jumlah penduduk NTT yang tergolong buta aksara masih cukup tinggi sekitar 300 ribu orang," kata Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTT, Nelis Wadu di Kupang, Jumat (11/5).

Menurut dia, tingkat buta aksara di NTT tergolong masih tinggi, karena usia buta aksara yang semula ditetapkan 15-44 tahun diubah menjadi 15 tahun sampai mati atau selama masih hidup. Ia menjelaskan perhitungan usia buta aksara selama hidup ini didasarkan pada pertimbangan bahwa negara menjamin semua warga negara memperoleh pendidikan tanpa batasan usia.

"Artinya kalau ada orang yang sudah berusia 60 tahun tetapi masih ingin belajar, minimal membaca, menulis, dan berhitung, maka negara wajib melayani. Jadi tidak ada batasan usia," kata Wadu. Karena itu, tambahnya, angka buta aksara bisa saja berbeda dengan angka yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), jikalau BPS menggunakan usia penduduk melek baca, menulis dan berhitung hanya 15-44 tahun.

Wadu menambahkan, saat ini data dari sejumlah daerah tentang posisi buta aksara, sudah selesai direkapitulasi, di antaranya Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan angka buta aksara sebanyak 39.158 orang, Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 27.238 orang.Setelah itu, menyusul Kabupaten Sumba Barat Daya sebanyak 28.479 orang, Kabupaten Sumba Timur 26.000 orang, Kabupaten Belu 29.328 orang dan Kabupaten Manggarai 28.000 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement