REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Rusia akan membantu tim DVI Indonesia untuk membantu proses identifikasi
''Tim forensik Rusia saat ini belum bergabung dengan tim Indonesia. Rusia berencana membantu identifikasi DNA. Rancana itu sudah dikemukan oleh Presiden Rusian Vladimir Putin kepada Pemerintah Indonesia'' ujar Kombes Anton Castilani, direktur eksekutif DVI.
Hal ini karena korban dari jatuhnya pesawat sukhoi super jet 100 tidak hanya warga Indonesia saja tetapi juga warga asing seperti Rusia, Amerika Serikat, dan Prancis.
Sementara itu dari tim DVI Indonesia sendiri berjumlah 84 orang terdiri dari dokter kesehatan (dokes), Polda Metro Jaya, Pusdokes. Tim ini merupakan tim ahli dari odontologi, patologi, antropologi, DNA. Mereka dibantu 30 orang dari tim forensik dari Universitas Indonesia, Universiatas Pajajaran, Universiatas Airlangga, Universitas Brawijaya dan Lembaga Eikjman.
Sebelumnya diberitakan bahwa akibat jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ini diduga menewaskan sebanyak 45 orang penumpang pesawat tersebut. 35 orang merupakan warga Indonesia, delapan orang warga Negara Rusia yang merupakan kru pesawat, satu warga Perancis dan satu lagi warga Amerika Serikat.
Saat ini Warga Asing tersebut belum mengirim profil atau rumus DNA ke Pemerintah Indonesia. sedangkan sebanyak 33 warga Indonesia telah mengirim data antemortem dan dua warga Indonesia lain masih belum melaporkan data Antemortem.