REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ingin ketinggalan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ternyata juga sudah mulai melakukan pergerakan untuk pemilu presiden (Pilpres) pada 2014 mendatang. Partai dakwah itu ternyata telah menyiapkan satu tim khusus, yang bertugas menjaring tokoh-tokoh potensial untuk diusung menjadi capres pada hajatan besar 2014 mendatang.
"Tim yang membahas itu (penjaringan capres) sudah dibentuk. Kita menyebutnya tim penokohan nasional. Anggotanya 20 orang. Beberapanya berasal dari majelis syuro," ungkap Sekjen PKS, Anis Matta di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/5).
Saat ini, kata Anis, tim ini baru masih dalam tahap awal. Yaitu, masih sekadar membahas kriteria-kriteria tokoh yang akan diusung menjadi capres. Tapi, belum sampai membahas nama-nama tokoh yang akan ditandingkan di 2014.
Menurut politisi 43 tahun ini, capres akan tergantung pada penokohan. Makanya, ia berpendapat bila pengusungan capres harus dipermudah. Antara lain dengan menghapuskan syarat ambang batas presiden dan hanya menggunakan ambang batas parlemen. Jadi setiap parpol yang memiliki perwakilan di Senayan, bisa mengajukan capres.
"Karena bisa saja, ada partai kecil yang memiliki tokoh, tapi kemudian tak bisa maju. Ada juga partai besar yang bisa mengusung capres, tapi tak memiliki tokoh yang kuat. Apalagi ini kan hajat seluruh rakyat. Sehingga sistem harus bisa mengakomodasi," cetus politisi kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968 silam itu.
Apalagi, masih kata Anis, partai masih fokus pada pencalegan yang juga baru memasuki tahap perumusan dan penetapan nama-nama. Untuk pencalegan, PKS diakuinya menerapkan dua strategi. Yaitu, konsisten dengan jalur pengkaderan. Ini karena PKS tak ingin menjadikan partai sebagai event organizer (EO).
"Kalau kita hanya mengambil tokoh dari luar, lebih baik kita jadi EO saja," sebut Wakil Ketua DPR tersebut.
Kedua, Anis menjelaskan, untuk perekrutan caleg dari luar partai pun diutamakan merupakan tokoh masyarakat di daerah tertentu yang kapasitasnya lebih bagus dari kader. Itu pun harus dengan syarat punya integritas, kapasitas, dan memiliki basis konstituen yang cukup kuat.
"Sejauh ini kita belum punya rencana untuk merekrut caleg dari kalangan artis. Kita lebih fokus ke penokohan lokal. Apalagi dengan sistem terbuka, jadi ketokohan lokal caleg itu menjadi penting," ujar Anis mengakhiri.