Selasa 22 May 2012 17:47 WIB

Netanyahu: Kesalahan Fatal Jika Israel Lepas Yerusalem

Benjamin Netanyahu
Foto: Ronen Zvulun/Reuters
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Banjamin Netanyahu mengatakan, akan menjadi sebuah 'kesalahan fatal' jika Israel melepaskan kontrol atas situs suci Yerusalem.

Netanyahu menambahkan Yerusalem sampai kapanpun akan tetap menjadi 'ibukota' Israel. Hal ini terungkap dalam orasinya di depan Parlemen Israel , Senin (21/5).

Yerusalem diklaim sepihak Israel 45 tahun silam ketika pertama kali menguasai sisi timur kota tersebut. Hingga sekarang kota ini menjadi situs suci tiga agama dan hukum Internasional belum pernah sekalipun mengakui tindakan Israel tersebut.

"Siapapun yang mengusulkan kita keluar dari Israel dan menyerahkan 'Mount Temple'  atas nama perdamaian adalah sebuah kesalahan besar," ungkapnya.

Netanyahu mengklaim ritus suci untuk agama Islam, Kristen dan Yahudi tersebut 'menikmati kenyamanan' perdamaian berkat tunduk pada kedaulayan Israel.

"Yerusalem di tangan kita, dan selamanya akan tetap di tangan kita," imbuhnya.

'Mount Temple' adalah ritus di kota Yerusalem. Dihormati orang Yahudi sebagai tempat dimana dua candi alkitabiah pernah berdiri. Disitu juga terdapat tempat suci bagi umat islam , Masjid al-Aqsa.

Israel telah melarang warga Palestina untuk memasuki Masjid al-Aqsa dan hanya mengizinkan muslim Palestina berusia lanjut untuk masuk.

Palestina sendiri menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibukota Palestina merdeka yang mencakup Gaza, Tepi Barat dan wilayah sebelum pendudukan Israel tahun 1967.

sumber : Ma'an News
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement