REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Sebanyak 246 ribu penduduk Jawa Barat menderita katarak. Penyakit mata tersebut dominan menjangkit warga yang lanjut usia. Tahun ini, sekitar 1.000 diantaranya mendapatkan bantuan pengobatan dari Dinas Kesehatan Jawa Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Alma Lusiati, mengatakan jumlah penderita itu sekitar 0,56 persen dari jumlah keseluruhan warga Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun menganggarkan Rp 1 miliar untuk bantuan pengobatan penyakit tersebut. Namun, dana itu hanya cukup untuk menangani seribu penderita.
Karenanya, Alma sangat mengapresiasi bantuan pengobatan gratis dari perusahaan atau donatur di luar pemerintah. Selain untuk memangkas jumlah penderita, bantuan juga bisa mengurangi beban pemerintah dalam menanggulangi penyakit tersebut. "Programnya bisa berjalan lebih cepat," kata dia, akhir pekan lalu.
Pengobatan gratis dari Kodam III/Siliwangi dan PT Sidomuncul, akhir pekan lalu, juga sangat membantu program kesehatan Dinas Kesehatan Jawa barat. Kerja sama mereka pun menargetkan pengobatan kepada 12 ribu mata yang dilakukan di 131 rumah sakit yang ada di 21 provinsi di Indonesia.
Selain bantuan pengobatan, sambung Alma, dinas sosial juga memberikan penyuluhan terhadap bahayanya penyakit katarak. Ia menjelaskan, kondisi cuaca dan buruknya gizi menjadi faktor utama penyebab terjangkitnya penyakit tersebut. Penyuluhan juga diberikan terkait antisipasi penyakit tersebut. "Banyak makan sayuran dan buah-buahan," ujarnya.