REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKB mengimbau agar rakyat jangan disuguhi dan dipertontonkan soal capres dan cawapres terus menerus setiap hari. Sebab, pemilu masih dua tahun lagi. "Lebih baik sekarang menunjukkan kerja, kinerja, empati, program-progam yang benar-benar pro rakyat, bukan hanya dibuat pencitraan belaka," jelas Ketua DPP PKB, Marwan Ja'far, saat dihubungi, Ahad (27/5).
Menurutnya, janganlah menunjukkan pikiran-pikiran yang visioner, karena hal itu belum tentu masuk akal, bahkan menggelikan, dan lucu, seperti yang dimunculkan atau 'dipasarkan' beberapa calon presiden dan wakil presiden yang sama sekali tidak punya massa akar rumput (grass root).
Padahal, jelasnya, amanat konstitusi menjelaskan syarat capres dan cawapres harus didukung oleh parpol atau gabungan beberapa parpol. Dia harus visioner, punya massa akar rumput dan basis masa yang jelas. Mereka harus mempunyai terobosan untuk Indonesia ke depan supaya lebih maju dan disegani negara-negara lain, punya pengaruh di dunia Internasional, dan tentu rakyatnya harus sejahtera,disamping soal penegakan hukum,disiplin nasional.
Dia menyatakan capres dan cawapres hanya bermain-main ditingkat elit, dan bahkan cenderung elitis. Mereka dicetuskan oleh orang-orang yang elitis juga.
Memimpin negara sebesar dan sekompleks Indonesia ini tidak mudah.Tidak cukup hanya membaca buku saja dan mengisi seminar-seminar. "Butuh visi yang futuristik dengan mengenali lebih dalam realitas sosial masyarakat di level paling bawah.Di desa-desa, di kampung-kampung,di pedalaman-pedalaman,di pulau-pulau terpencil, bahkan perbatasan-perbatasan," jelas Marwan.