Senin 28 May 2012 20:59 WIB

Andi Nurpati: 10 Nama Capres Bukan dari SBY

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Djibril Muhammad
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Ketua Divisi Kominfo Partai Demokrat, Andi Nurpati.
Foto: Antara/Reno Esnir
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Ketua Divisi Kominfo Partai Demokrat, Andi Nurpati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Andi Nurpati mengatakan, 10 nama yang disebutkan Ketua Dewan Kehormatan TB Silalahi merupakan hasil poling sebuah lembaga survei. Hanya saja, ia enggan menyebutkan nama lembaga survey tersebut.  

"Saya sudah coba cari tahu terhadap nama-nama itu. Rupanya ada lembaga yang melakukan survei terhadap bakal calon capres. Lembaga itu, menyampaikan hasil surveinya. Termasuk kepada Pak SBY. Jadi bukan Pak SBY yang mengeluarkan daftar nama capres," katanya ketika dihubungi, Senin (28/5).

Mengenai sikap SBY hingga saat ini, dianggapnya masih konsisten terhadap apa yang disampaikan. Yaitu, keluarganya, termasuk istri (Ani Yudhoyono) dan anaknya tak akan maju menjadi capres di 2014.

"Saya pernah mendengar langsung dari Ibu Negara. Beliau katakan tidak akan maju sebagai capres dalam pemilu 2014. Beliau sangat tegas menyatakan itu," tambah dia.

Nurpati juga mengaku tidak mengetahui atas inisiasi siapa lembaga survei itu melakukan poling. Apakah atas permintaan Demokrat atau inisiasi lembaga itu pribadi. Apalagi, melakukan survei bakal calon capres memang tak dilarang.

"Itu jadi salah satu bagian yang harus dipastikan. Ini baru survei awal. Partai pasti akan melakukan survey untuk kepentingan Demokrat sendiri," jelas Nurpati.

Survey dipastikan akan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan capres yang diusung Partai Demokrat pada Pemilu Presiden 2014 mendatang. Tak hanya capres, untuk kepala daerah pun partai mengandalkan survei sebagai rekomendasi. Ini disamping pertimbangan lain dari majelis tinggi yang diketuai SBY.

Terkait survei dan mekanisme penentuan capres, papar Nurpati, itu sepenuhnya menjadi ranah majelis tinggi. "Survei dari Demokrat itu dari majelis tinggi. Bisa jadi sudah juga majelis tinggi sudah melakukan survey, tapi tidak untuk konsumsi publik. Hanya konsumsi majelis tinggi," ungkapnya.

Terkait adanya nama-nama calon eksternal dari survei itu, menurutnya, SBY pernah mengatakan kalau saat ini partai sedang memikirkan strategi pencapresan. Antara lain strategi berpartner. Apakah akan koalisi dengan partai lain atau seperti saat ini, yaitu Demokrat-nonpartisan.

Bisa juga Demokrat-Demokrat atau bentuk lainnya. Semua itu, tuturnya, akan dikaji serius oleh SBY. Pasalnya strategi itu akan berpengaruh terhadap nama yang akan diusung.

"Itu dikemukakan di depan internal Demokrat. Tapi dalam penyampaian tentang strategi pilpres, SBY tak menyebut nama capres," pungkas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement