REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI), Laksamana Muda (Laksda) TNI Iskandar Sitompul mengakui, terdapat sejumlah oknum yang melakukan kegiatan di luar tugas. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan para oknum itu tidak mengaplikasikan pembekalan yang diberikan para petinggi TNI dalam jam komando.
Namun, pihaknya menolak jika kegiatan yang dilakuan para oknum TNI menggambarkan perilaku institusi. Menurut Iskandar, TNI memiliki anggota yang tidak sedikit jumlahnya. Yakni sebanyak ratusan ribu jumlahnya. "Kalau ada dua atau tiga oknum, itu tidak bisa dibilang keseluruhan. Apalagi TNI juga manusia biasa," kilah Iskandar, Jumat (1/6).
Karena itu, pihaknya malah mempertanyakan soal perlakuan yang dilakukan segelintir oknum tersebut dan disebut mewakili institusi. Tapi, lanjut dia, ketika sebanyak seribu anggota TNI ketika menjadi relawan Sukhoi Superjet 100 tidak terberitakan.
Padahal, kegiatan kerelawanan tersebut memiliki personel yang lebih banyak ketimbang yang dilakukan segelintir oknum. "Tapi itu malah tidak dimunculkan," ujar dia mengeluh.
Menurut Iskandar, apa yang dilakukan pihaknya, yakni terkait pemberlakuan jam komandan atau biasa dikenal dengan istilah santi aji akan terus dilakukan. Hal tersebut lantaran pembekalan tersebut dapat menjadi pegangan anggota saat menjalankan tugas. "Relawan Sukhoi itu yang telah menjalankan santi aji," katanya.