REPUBLIKA.CO.ID, Pengadilan mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak yang kembali digelar Sabtu (2/6) mendapat pengamanan ketat. Sebanyak 15.000 aparat keamanan dari kepolisian dan militer Mesir mengamankan proses persidangan yang berlangsung di ibu kota Mesir, Kairo.
"Lebih 15.000 personel dari kepolisian dan militer dikerahkan untuk mengamankan jalannya pengadilan ini," kata Kepala Satuan Pengaman Kepolisian Kairo Timur, Mohsin Amr.
Pasukan aparat keamanan didukung puluhan panser polisi anti- huruhara tampak melakukan pagar betis di depan Akademi Kepolisian di Kairo Timur, tempat pengadilan Mubarak.
Agenda pengadilan yang dipimpin hakim ketua Ahmed Rifaat ini adalah pembacaan vonis atas dakwaan pembunuhan demonstran dalam revolusi 18 hari pada awal tahun lalu.
Mubarak diadili bersama dua putrinya, Alaa dan Gamal, serta mantan Menteri Dalam Negeri Habib Al Adly, enam mantan pejabat kepolisian, dan in absentia pengusaha Hosam Salem, yang kini buron di Spanyol. Pengadilan dijadwalkan dimulai pukul 10.00 waktu setempat, atau 15.00 WIB, dan terbuka untuk umum.
Saat berita ini dikirim, Mubarak belum tiba di pengadilan. Biasanya Mubarak dibawa ke pengadilan dengan helikopter dari Rumah Sakit Markaz At Tibbi, tempat ia terbaring sakit.
Media massa setempat melaporkan kondisi Mubarak cukup baik kendati ia kurang bergairah untuk menyantap makanan. Ratusan keluarga korban mulai tampak memadati pengadilan tersebut di kawasan elit Kairo Timur tersebut.
Mubarak diadili atas dakwaan keterlibatan dalam pembunuhan demonstran tahun lalu. Ia diduga telah memerintahkan polisi untuk membunuh para demonstran.