REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH- Tujuh unit kapal nelayan bersama puluhan anak buah kapal asal Sibolga, Sumatera Utara, terdampar di perairan laut Aceh Barat, Provinsi Aceh, akibat diterpa ombak tinggi.
Fazalmi, salah seorang nelayan, di Meulaboh, Kamis menyatakan tujuh unit kapal nelayan yang saat ini dilabuhkan di perairan laut Desa Padang Seurahet itu, masih dalam kondisi utuh hanya saja seluruh ABK tidak turun ke darat.
"Kapal itu sudah dua hari di sini, dan para anak buah kapal tidak turun ke darat karena mereka masih menanti cuaca membaik untuk berlayar kembali, paling hanya belanja makanan," kata dia.
Tujuh unit kapal itu, masing-masing berkapasitas 12 GT (Gross Tonnage) itu terdampar pada Rabu (5/6) malam, saat perairan laut dilanda hujan deras dan gelombang tinggi laut, sehingga membuat kapal-kapal itu terdampar ke daerah ini.
Kapal-kapal nelayan itu sebelumnya berlayar di kejauhan 20 mil ke atas, namun karena dihantam ombak setinggi tiga meter lebih, ditambah kondisi angin kencang, para nelayan ini mengangkat kembali jangkarnya di laut.
"ABK kapal Sibolga ini memang sudah tahu kawasan perairan di sini, sehingga mereka singgah kemari dan tidak membongkar hasil tangkapan ikan di TPI," ujar Fazalmi pula.