REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono mengatakan TNI ikut mengusut anggotanya yang melakukan tindakan berlebihan yakni menembak warga sipil di Wamena, Jayapura pada pekan lalu. Ia menyatakan anggota TNI yang terbukti melakukan penembakan akan dikenai sanksi tegas.
"Tugas saya menjaga anak buah saya jangan sampai melakukan tindakan melebihi kepatutan. Saya sudah instruksikan kepada anggota saya: jangan melakukan hal-hal yang berlebihan," katanya saat ditemui di Istana Negara, Selasa (12/6).
Panglima mengatakan telah menginstruksikan anggota TNI untuk lebih dapat menahan diri. Dalam melakukan pengamanan, mereka diminta tidak melakukan tindakan yang melebihi kepatutan. Tetapi ia juga meminta agar masyarakat juga melakukan hal yang sama.
Tak hanya pihak TNI yang akan mengusut penembakan-penembakan yang terjadi, tetapi pihak kepolisian juga ikut serta dalam upaya pengusutan warga sipil yang diduga melakukan kekerasan di Wamena. "Polisi juga mengusut masyarakat yang melakukan penembakan kepada TNI. Harus dua-duanya dong," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden mengatakan, pelaksanaan tindakan hukum dan pemeliharaan keamanan di Papua harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan tidak boleh melebihi batas kepatutan. Presiden menyadari tugas di lapangan memang tidak mudah dan bahkan kompleks. Tetapi Presiden juga meminta agar aparat TNI dan Polri yang melakukan tugas pengamanan yang diluar kepatutan diberikan sanksi.