Kamis 14 Jun 2012 17:22 WIB

Neneng Resmi Ditahan di Rutan KPK

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Neneng menjadi  buronan interpol
Neneng menjadi buronan interpol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka kasus korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Neneng Sri Wahyuni, Kamis (14/6), resmi ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Neneng ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) KPK.

Neneng keluar dari kantor KPK setelah menjalani pemeriksaan selama 23 jam. Ia terlihat masih mengenakan pakaian yang sama sejak kedatangannya kemarin.  Istri Nazaruddin ini pun, masih menutupi wajahnya dengan kain berupa cadar.

Ia sama sekali tidak memberikan keterangan kepada wartawan. Ia terus bungkam meskipun wartawan bertubi-tubi menanyakan sejumlah hal kepadanya.

Perlakuan KPK terhadap Neneng sedikit berbeda dengan tersangka lainnya yang ditahan di Rutan KPK. Biasanya, tersangka KPK yang ditahan setelah menjalani pemeriksaan, akan berjalan kaki dari pintu depan kantor KPK menuju Rutan yang jaraknya sekitar 100 meter. Namun, Neneng menggunakan mobil tahanan KPK saat menuju Rutan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tersangka kasus korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Neneng Sri Wahyuni akan ditahan di Rutan KPK.

"Iya," jawab Busyro ketika ditanya apakah Neneng akan ditahan di Rutan Jakarta Timur cabang KPK,  kata Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas melalui pesan singkatnya, Kamis (14/6) pagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement