REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU), Marsma TNI Azman Yunus, mengatakan, saat ini pihaknya tidak akan mengoperasikan pesawat latih terbang dengan jenis Fokker F-27.
Hal itu, kata dia, dilakukan sembari menunggu hasil identifikasi terkait jatuhnya salah satu pesawat Fokker, Kamis (21/6) pekan lalu. TNI AU, kata Azman, juga kini tengah menunggu datangnya CN-295 sebagai pesawat pengganti.
"Saat ini, Fokker 27 tidak beroperasi sampai identifikasi selesai dan CN-295 datang," kata Azman, Senin (26/6). Ini berarti lima Fokker-27 yang hingga kini masih dimiliki TNI AU setop beroperasi.
Azman sebenarnya berharap pesawat buatan Anthony Fokker itu tidak lagi dioperasikan. Sebab, pihaknya juga telah mengusulkan pembaharuan terhadap pesawat yang sudah tidak layak terbang karena faktor usia.
Menurut dia, tim investigasi yang beranggotan sejumlah pakar Fokker 27 dan berasal dari TNI AU itu, diperkirakan membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk menyelesaikan penyelidikan.
Karena itu, Azman mengaku belum bisa memberikan penjelasan perihal asal muasal jatuhnya pesawat yang sedikitnya menewaskan 10 orang tersebut.
Tim tersebut, kata dia, akan melaksanakan tugas tanpa ada intervensi dari sejumlah pihak, termasuk TNI AU. "Mereka kerja tanpa ada tekanan dari siapapun," katanya.
Sementara soal bagaimana cara mengidentifikasi, menurut Azman, dikarenakan sumber daya manusia yang berada di tim investigasi tersebut merupakan pakar dibidangnya, maka puing-puing dan lokasi jatuhnya pesawat akan menjadi bukti penguat.
"Tim itu ada dokter, pakar mesin, pakar operasi, inspektorlah sebutannya," kata Azman lagi.