REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan massa Forum Betawi Rempug (FBR) melakukan penyisiran di sepanjang jalan wilayah Pondok Aren dan sekitarnya pasca penyerangan posko FBR, Rabu (27/6) dini hari.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam "sweeping" tersebut. Namun demikian, penyisiran itu menimbulkan kerugian dalam bentuk materi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menyatakan tidak lama setelah penyerangan ke posko FBR, sekitar pukul 00.45 WIB, massa FBR mulai berdatangan dan berkumpul di Ruko Sabar Ganda. Mereka melakukan blokade di Jalan Ceger Raya sekitar pukul 02.00 WIB.
Setengah jam kemudian, massa tersebut bergerak dan menyambangi kediaman salah seorang tokoh Pemuda Pancasila (PP) dengan inisial K. Setelah itu, massa yang kian bertambah dan mencapai 400 orang berkumpul di Kreo untuk melakukan penyisiran terhadap anggota PP.
Dalam aksi "sweeping" tersebut, mereka melakukan perusakan atas Pos Security Emerald, kediaman Ketua PAC PP Pondok Aren dan rumah seorang anggota PP di Jalan Kalimongso Kelurahan Jurang Mangu Barat. Selain itu, mereka juga membakar Pos PP Jalan Graha Raya Bintaro.
Menanggapi hal itu, Kapolsek Pondok Aren, Kompol Parmono, menyatakan, polisi masih terus melakukan penyelidikan perihal penyerangan posko FBR dan perusakan posko PP yang diduga merupakan buntut kematian salah seorang anggota FBR itu. Pengejaran dan penelusuran pelaku penyerangan, ujar dia, menjadi fokus polisi terkait penyelesaian kasus tersebut.
"Kami masih bekerja di lapangan," ucap Parmono melalui sambungan telepon kepada Republika.