REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI -- Pemilihan umum di Libya akan digelar hari ini (7/7). Komisi Tinggi Pemilu Libya sudah menyatakan kesiapannya dan menjamin semua tempat pemungutan suara. Pemilu di Libya ini adalah kali pertama, setelah Moammar Qadaffi lengser dari kedudukannya,.
Ketua Dewan Nasional Transisi Libya, Mustafa Abdul Jalil menyerukan rakyat Libya untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu ini. Meski ancaman sabotase dan boikot muncul dari berbagai golongan yang tidak menginginkan supaya pemilu ini digelar.
Sekitar 2,8 juta rakyat Libya akan memilih sekitar 200 kursi Konferensi Umum Nasional (GNC). GNC akan menggantikan pemerintah sementara yang telah memerintah negara itu pascarevolusi penggulingan Presiden Muammar Gaddafi.
Sebanyak 13 ribu personel militer nasional Libya dikerahkan untuk menjaga keamanan selama pemilu berlangsung. Pemerintah sementara yang diwakili oleh Dewan Transisi Nasional (NTC), menyatakan hari ini ditetapkan sebagai hari libur nasional. Pemerintah sementara juga terus melakukan sosialisasi tata cara pemilu lewat sejumlah pamflet, stiker hingga tayangan iklan di televisi.